Jakart - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pro-Jokowi (Projo) yang menjadi sorotan utama publik. Rakernas ini dipimpin oleh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya baru saja dilantik menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika. Agenda utama Rakernas ini adalah pengumuman calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung, dengan hadirnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah menjadi bahan perbincangan hangat terkait kemungkinan pasangan calon yang akan diumumkan. Sabtu, (14/10/ 2023)
Projo sendiri awalnya merupakan gerakan relawan yang berasal dari Kongres Pertama pada 23 Desember 2013, menjelang Pilpres 2014. Pendirian Projo dilakukan untuk mendukung Jokowi dalam kontestasi Pilpres tersebut. Projo, yang pada awalnya merupakan singkatan dari "Pemerintahan Rakyat Jokowi", kemudian diubah menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) setelah Kongres Pertama Projo pada 23 Agustus 2014 di Jakarta.
Dalam proses pembentukannya, Projo didirikan oleh beberapa tokoh, di antaranya adalah Budi Arie Setiadi, Gunawan Wirosaroyo, Suryo Sumpeno, Fahmi Alhabsyi, Jonacta Yani, dan Firmansyah, yang berasal dari kalangan aktivis mahasiswa 1998 dan memiliki latar belakang di PDI Perjuangan. Projo telah melalui perjalanan yang panjang dan penuh tantangan, terutama saat menghadapi wacana tentang potensi pasangan Mega-Jokowi pada Pilpres 2014. Namun, dengan upaya yang gigih, Projo berhasil menggalang dukungan untuk Jokowi dan menyakinkan PDIP bahwa Jokowi merupakan calon yang tepat untuk dipilih.
Setelah Pilpres 2014, Projo terus bergerak dan aktif dalam mendukung kepemimpinan Jokowi. Buku "Menjemput Takdir Sejarah: Tiga Tahun Transformasi Projo Menjadi Ormas, 2014-2017" menggambarkan bagaimana peran Projo tidak hanya berhenti pada masa kampanye, tetapi juga terus berkontribusi dalam memperluas jaringan dan energi transformatif yang dibawa oleh Jokowi dalam kepemimpinannya.
Dengan deklarasi Rakernas Projo yang dihadiri oleh Jokowi sendiri, perjalanan panjang Projo sejak awal terbentuk hingga perannya dalam politik nasional telah memberikan pengaruh yang signifikan. Kehadiran Jokowi dalam acara ini juga menandai pentingnya peran relawan dan dukungan massa dalam membentuk dinamika politik di Indonesia, terutama dalam mempersiapkan arah politik untuk masa depan. (Sumber : Detik, Editor : Lapor Pak)
Posting Komentar